Beranda | Artikel
Judi pada TOGEL
Selasa, 8 Oktober 2013

Togel adalah sebuah permainan judi yang menebak angka yang akan keluar di pemutar angka keluar misalnya di pengeluaran Singapore prize. Kata TOGEL sendiri berasal dari singkatan TOTO GELAP yang berarti judi tebak angka rahasia. Disebut judi gelap karena dilakukan secara tersembunyi oleh sebagian orang yang saling mengerti dan terlibat dalam permainan judi tersebut.

Intinya, togel adalah judi underground alias judi gelap yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Walaupun belakangan ini, sebagian bandar judi mulai berani menampakkan taringnya.

Perjudian ini sebenarnya sudah lama ada. Namun ia semakin marak dan digandrungi oleh masyarakat bodoh di Nusantara sejak terhapusnya perjudian lain yang kita kenal dahulu dengan nama “SDSB” (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah). Ketika judi ini terhapus pada awal tahun 1990, merekapun tak kehabisan akal busuk sampai tumbuhlah istilah togel yang sedikit demi sedikit merambah dalam masyarakat Indonesia raya pada kebanyakan daerah.

 

Macam Judi

Dalam bahasa Arab, judi disebut dengan maysir. Namun sebenarnya, maysir itu lebih umum dari judi karena maysir itu ada dua macam: (1) maysir berupa permainan yaitu dadu dan catur, juga setiap permainan yang melalaikan, (2) maysir berupa perjudian yaitu yang memasang taruhan di dalamnya. Inilah yang disebutkan oleh Imam Malik. Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 39: 406.

Bahaya Judi

Hati-hatilah dengan judi, wahai saudaraku! Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah: 90)

Lihatlah permusuhan sesama muslim bisa muncul akibat judi. Judi pun benar-benar telah memalingkan dari dzikrullah. Sadarilah!

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al Maidah: 91)

Bahkan judi itu lebih berbahaya dari riba. Sebagaimana Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Kerusakan maysir (di antara bentuk maysir adalah judi) lebih berbahaya dari riba. Karena maysir memiliki dua kerusakan: (1) memakan harta haram, (2) terjerumus dalam permainan yang terlarang. Maysir benar-benar telah memalingkan seseorang dari dzikrullah, dari shalat, juga mudah timbul permusuhan dan saling benci. Oleh karena itu, maysir diharamkan sebelum riba.”

Ibnu Hajar Al Makki berkata, “Sebab larangan maysir dan masalahnya perkara tersebut dikarenakan di dalamnya terdapat memakan harta orang lain dengan cara yang batil. Hal ini jelas Allah larang dalam ayat,

لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ

Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil” (QS. An Nisa’: 29).” Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 39: 406.

 

Togel Termasuk Judi

Para ulama sepakat akan haramnya judi. Ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa jika dipersyaratkan ada taruhan dari dua belah pihak, yaitu yang menang itulah yang berhak dapat hadiah, maka seperti ini adalah judi yang haram. Bahkan seperti ini termasuk dosa besar. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 39: 407)

Hakekat togel adalah judi. Di dalamnya ada taruhan dari setiap peserta, di mana yang mau ikutan judi togel tinggal menyisihkan uang untuk membeli nomor ke penyelenggara Togel, bisa beli 2 sampai 4 deret nomor. Nanti penyelenggara bakalan mengundi (mengocok nomor menggunakan rumus-rumus) yang mana kalau nomornya yang dibeli peserta keluar, peserta tersebut bakalan mendapat hasil taruhan yang berlipat ganda, tergantung berapa deret nomor yang mereka tebak dan benar. Tak bisa dielakkan, ini adalah senyata-nyatanya judi masal.

Misalnya, ikutan memasang Togel dengan menebak 2 deret nomor dengan 1000 rupiah. Yang mana (misalnya) bila menang mendapatkan 60.000 rupiah. Kalau dihitung, ada berapa kemungkinan 2 deret angka yang keluar? Dua deret itu kemungkinannya antara 01 sampai 99, alias ada 100 kemungkinan deret angka. Artinya, peluang benar cuma 1 berbanding 100. Siapa yang mau ambil resiko dengan kemungkinan kecil seperti itu? Kita dapat katakan bahwa cuma orang bodoh saja yang mau ikut. Belum lagi orang yang berani memasang banyak buat beli 4 deret angka. Maka kemungkinannya bakal semakin kecil lagi, yaitu 1 berbanding 10.000.

Secara teori peluang, untuk mendapatkan kemenangan dalam menebak 2 deret angka saja setidaknya kita harus 100 kali memasang nomor yang berbeda-beda. Dan kalau misalnya 100 kali tersebut dikalikan 1000 rupiah (jumlah yang kita pasang), maka total yang sudah dikeluarkan adalah 100.000 rupiah, yang mana kalau pun kita menang cuma bakalan dapat 60.000 rupiah. Lihatlah malah rugi 40.000 rupiah kan? Hanya orang bodoh yang bisa tertipu dengan hal semacam ini.

Intinya, judi Togel itu tidak  transparan. Dengan kata lain angka-angka yang keluar bisa saja seenak perut si penyelenggara. Dengan cara menjebak dan mengeluarkan angka yang tidak banyak orang menebaknya, biar tidak terjadi rugi bandar. Intinya segala bentuk keburukan pasti dilakukan dalam proses judi Togel ini. Jadi, jangan sampai terpengaruh, apalagi ikut-ikutan jadi pesertanya.

 

Kerusakan Bermain Togel

1- Ketagihan

Okelah, jika lagi hoki dan berhasil menebak nomor dengan tepat, akhirnya dapat duit berlipat ganda dan kemudian muncul perasaan, “Ternyata gampang yah?” Lalu mencoba lagi dan terus mencoba. Karena sifat dasar manusia tidak pernah puas, mau berapa banyak uang yang dihasilkan secara instan dari judi pun tidak bakalan memuaskan diri. Sifat dasar manusia, yaitu tamak. Hal ini yang mendorong pelaku judi Togel menjadi ketagihan untuk terus melakukannya dan buta akan kerugian yang sebetulnya sudah banyak dirasakan oleh mereka.

Benarlah sabda baginda Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-,

لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6436)

2- Terlilit utang

Hidup di dunia ini tidak ada yang lebih tidak enak daripada hidup sambil dililit dengan hutang. Kebiasaan main Togel sampai ketagihan dan selalu gagal menebak bakal bikin orang tersebut melakukan segala cara biar bisa ikutan Togel lagi. Baik dengan cara menjual barang-barang berharga maupun meminjam uang ke sana-sini sampai terjebak dengan jerat rentenir.

3- Malas bekerja

Kalau sudah merasa mendapat uang secara instan itu gampang, pasang saja beberapa, nanti dapat berlipat ganda. Akhirnya, sisa-sisa gaji di masa-masa bekerja dipakai buat pasang Togel. Iya kalo dapat, kalau tidak? Bahkan bisa jadi kehilangan segalanya. Tapi kalau sampai berhasil, dijamin orang itu bakalan terus bergelut di bidang Togel dan melupakan kewajibannya mencari harta dengan cara yang halal lewat bekerja.

Mending seseorang memikul kayu dengan penghasilan kecil daripada berjudi dengan iming-iming kaya mendadak. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا ، فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ

Lebih baik seseorang bekerja dengan mengumpulkan seikat kayu bakar di punggungnya dibanding dengan seseorang yang meminta-minta (mengemis) lantas ada yang memberi atau enggan memberi sesuatu padanya.” (HR. Bukhari no. 2074)

4- Haram

Ini yang telah dibahas dalam artikel ini bahwa memasang nomor togel itu haram karena termasuk judi. Judi pun tergolong dosa besar.

Bahkan ada yang sampai lakukan tindakan kesyirikan dengan memenuhi prasyarat pesugihan di petilasan atau cari nomor dari dukun. Ada juga yang bertanya nomor pada orang gila dan melakukan tindakan tidak masuk akal lainnya demi menang dalam Togel.

 

 

Jangan Tergila-gila dengan Harta

Kalau seseorang tidak tergila-gila harta, pasti ia tidak akan turut dalam memasang nomor seperti ini, apalagi jika ditambah sifat qona’ah (merasa cukup) atas rezeki yang Allah anugerahkan.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا أَخْشَى عَلَيْكُمُ الْفَقْرَ وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ التَّكَاثُرَ

Yang aku khawatirkan pada kalian bukanlah kemiskinan, namun yang kukhawatirkan adalah saling berbangganya kalian (dengan harta)” (HR. Ahmad 2: 308. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada Hakim bin Hizam,

يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِى يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ ، الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى

Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari no. 1472 dan Muslim no. 1035).

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Qona’ah dan selalu merasa cukup dengan harta yang dicari akan senantiasa mendatangkan keberkahan. Sedangkan mencari harta dengan ketamakan, maka seperti itu tidak mendatangkan keberkahan dan keberkahan pun akan sirna.” (Syarh Ibni Batthol, 6: 48)

Semoga Allah menganugerahkan pada kita rezeki yang halal. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

 

Baca bahasan : Fikih Lomba (Musabaqah)

 

Diselesaikan di Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul, Selasa, 3 Dzulhijjah 1434 H

Artikel www.rumaysho.com


Artikel asli: https://rumaysho.com/3681-judi-pada-togel.html